RSS
Welcome to my Blog... Enjoy reading .... - Dee - :)

Sunday, April 6, 2008

Children rights



All children have equal rights :

  • Irrespective of the country in which the child is born

  • whoever may the parents of the child

  • whether the family of the child is rich or poor

  • whatever may the colour of the child, black or white

  • whether the child is a girl or a boy

  • all children of the world have equal rights

  • send all children to school prevent and eliminate child labour and child prostitution.

One of the principal of Convention On The Rights Of The Child is respect for the views of the child.



The child shall have the right to freedom of expression, this right shall include freedom to seek, receive and impart information and ideas of all kinds, regardless of frointers, either orally, in writing or print, in the form of art, or through any other media of the child's choice.



Dalam kehindupan sehari-hari, seringkali kita dihadapkan pada banyak kenyataan ada begitu banyak anak-anak yang mengalami perlakuan yang salah, anak-anak yang mendapatkan banyak kekerasan, baik dari keluarga, masyarakat maupun guru. Sebagian lainnya di eksploitasi secara ekonomi dan seksual, diperjualbelikan selayaknya barang dagangan. Dalam situasi seperti itu, pendapat anak, suara anak tidak pernah didengarkan, apalagi dihargai, cenderung disepelekan dan dilecehkan, sehingga mempengaruhi haknya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya. Kerentanan anak terhadap kekerasan terkait dengan usia mereka dan kemampuan berkembangnya. Beberapa anak secara khusus rentan karena perbedaan jender, ras, asal-usul etnis, ketidakmampuan/ketunaan atau status sosialnya.

Lingkungan dimana kekerasan terhadap anak seringkali terjadi di :
  1. Lingkungan rumah dan keluarga.
  2. Lingkungan sekolah dan lingkungan pendidikan.
  3. Lingkungan institusi peradilan dan pengasuhan.
  4. Lingkungan kerja.
  5. Lingkungan masyarakat.
Kekerasan yang dialami oleh anak-anak, umumnya meliputi 3 (tiga) kategori, yaitu :
  1. Kekerasan fisik
  2. Kekerasan mental
  3. Kekerasan seksual
Upaya-upaya untuk menangani kekerasan terhadap anak sering kali bersifat reaktif, berfokus pada gejala dan akibat-akibat yang timbul, bukan penyebabnya. Strategi yang dilakukan cenderung terpecah-pecah, bukannya terintegrasi dan sumber-sumber yang dialokasikan untuk menjawab permasalahan tidaklah memadai. Selain itu, komitmen internasional sebagai upaya global untuk melindungi anak dari kekerasan sering tidak diterjemahkan menjadi tindakan-tindakan di tingkat nasional.

Pada umumnya legislasi mengenai kekerasan terhadap anak berkonsentrasi pada kekerasan seksual atau kekerasan fisik dan tidak memperhitungkan kekerasan psikologis. Perlindungan dan hukuman menjadi fokusnya, sementara masalah pemulihan, reintegrasi, dan santunan hanya sedikit sekali diperhatikan.
Adalah menjadi tugas dan tanggungjawab kita bersama, baik pemerintah/negara, lembaga profesi, institusi terkait, serta individu di setiap lapisan masyarakat untuk secara bersama-sama merubah dan mentransformasikan cara berpikir yang memandang normal dan wajar kekerasan terhadap anak-anak Kampanye atau penyebaran informasi untuk khalayak diperlukan agar masyarakat semakin peka terhadap efek-efek merugikan dari kekerasan terhadap anak. Peliputan media, di dorong untuk mempromosikan nilai-nilai non kekerasan dan pelaksanaan panduan untuk memastikan dihormatinya secara penuh hak-hak anak.

Tidak ada satupun kekerasan terhadap anak dapat dibenarkan, tidak ada kekerasan terhadap anak dalam bentuk apapun yang dapat dimaafkan. Anak seharusnya selalu menerima perlindungan lebih dibandingkan orang dewasa. Semua kekerasan terhadap anak sesungguhnya dapat dicegah. Terhadap pelaku tindak kekerasan terhadap anak perlu diberikan sanksi yang tegas, dan hal tersebut menjadi tanggungjawab negara, sebagai penanggung jawab hukum, sementara segenap lapisan masyarakat, perorangan, individu dan lembaga hendaknya berbagi tanggungjawab untuk mengutuk dan mencegah kekerasan terhadap anak, dan merespon anak-anak korban kekerasan.


Sanggupkah kita menatap mata anak-anak ....
bila kita terus merestui dan mendorong,
terjadinya kekerasan
dalam bentuk apapun ...
terhadap mereka ????

0 komentar:

Powered By Blogger
 
Copyright 2009 CHILDREN ARE THE FUTURE Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Sponsored by: Premium Templates | Premium Themes. Distributed by: blog template