RSS
Welcome to my Blog... Enjoy reading .... - Dee - :)

Tuesday, June 17, 2008

AI Kit for Kid (Sekolahku TANGGAP Flu Burung)


Sekolahku TANGGAP Flu Burung

Children feels like playing with little chicken or bird in their activities. They didn't know if birds and poultry now has been detected the H5N1 virus strain caused severe respiratory of humans, causing disease and often death in millions of birds. More people have also died of the disease.

Coughs, colds, sore throats and runny noses are common and usually no cause for alarm. However, a new strain of influenza has emerged in birds that in very rare cases can affect humans. If it’s not properly controlled there are concerns that one day it will be able to spread more easily among humans.

Indonesia reported its first case of H5N1 infection in poultry in Pekalongan and Tangerang Regencies in August 2003, and the first human case In Indonesia occurred in July 2005 in Tangerang Regency. At present the H5N1 virus does not spread easily between birds and humans, or between humans and humans. However, the continuous occurrence of H5N1 in birds and humans has raised the possibility that a new, fully-transmissible virus infecting humans could emerge, with the potential to start a worldwide pandemic. The Government of Indonesia, the World Health Organization (WHO), the Food and Agriculture Organization (FAO), UNICEF, and other international and domestic partners are working together to control the H5N1 virus and prevent a human pandemic. (Source: WHO)

And children as represent those who will advance the hopes of national struggle, and have a strategic role, special characteristic and unique position in ensuring the continued existance of the nation and the state in the future, must be protected from threatening and incapacitating diseases. In order to provide for this, institutional and goverment is required to protection and welfare of them.

Improvement in health and nutritional ……. of a society is important for promoting human capabilities in other areas. Improvements in health and nutritional status are not only important for the current generaion but also for the coming generation. Health facilities are required in improving health and nutritional status. Beside the share of government, private’s subsidies have also supported health facilities.

The state, the government, the family and the parents shall be responsible for ensuring that a child is borne free of life threatening or incapacitating diseases.
(Article 46, Chapter IX, Part II, Republic of Indonesia Law Number 23 Year 2002 ) Article 44 - 47, Chapter IX, Part II about Health on Child Protection

What is Avian Flu?

Avian influenza (bird flu) is an infectious disease caused by the type A strains of the influenza virus. These are mainly found in birds and poultry. The H5N1 virus is a highly pathogenic strain of avian influenza virus, which is primarily causes disease in birds and poultry.

Seorang anak laki-laki, berusia 3 tahun, pada bulan February 2008, menjadi korban ke 105 yang meninggal akibat keganasan virus flu burung. Anak tersebut meninggal setelah menderita sakit dengan gejala demam, batuk dan sesak nafas. Ia dirawat selama beberapa hari di RS Persahabatan, Jakarta Timur sampai tutup usianya. Hasil laboratorium menunjukkan darahnya telah terinfeksi virus H5N1 yang lebih dikenal dengan virus flu burung. Virus yang di dapatkan dari lingkungan sekitar rumah tinggalnya yang berdekatan dengan tempat pemotongan ayam.
Saat ini jumlah kasus flu burung di Indonesia tercatat paling banyak di dunia, yakni hampir lebih dari 130 kasus, dengan korban terbanyak adalah anak-anak.

Merebaknya flu burung (Avian Influenza), penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang biasanya menjangkiti unggas dan mamalia, sudah mulai menyebar dan meresahkan masyarakat. Fakta empiris menunjukkan bahwa penyakit ini telah memakan korban di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Untuk mengatasi hal itu, pemerintah dan masyarakat dunia berusaha dengan berbagai cara, mencegah, mengobati, memusnahkan dan menciptakan kondisi ”sehat” agar flu burung tidak menyebar, tak terkecuali melalui jalur pendidikan.
Jalur pendidikan adalah jalur yang sangat efektif untuk mencegah merebaknya penyakit flu burung. Melalui pendidikan, masyarakat, khususnya peserta didik dipahamkan tentang apa, mengapa dan bagaimana mengatasi flu burung.

Dinas Kesehatan bersama masyarakat berusaha bersama-sama untuk mensosilisasikan adanya virus flu burung yang mematikan ini. Banyak masyarakat yang belum menyadari bahaya virus flu burung ini dan pentingnya mencegah penyakit ini.

Masih banyak kita temui masyarakat lingkungan sekitar kita yang senang memelihara unggas tetapi kurang peduli terhadap perawatan unggas maupun penyediaan kandang yang baik. Hal ini harus kita tindaklanjuti bersama.

Menyisipkan “ Tanggap Flu Burung “ dalam pembelajaran merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mengenalkan bahayanya penyebaran virus flu burung kepada anak-anak. Pengenalan virus flu burung kepada anak-anak diharapkan dapat sedikit menambah wawasan kepada mereka pada khususnya dan pada akhirnya dapat sampai kepada orang tua, keluarga, dan masyarakat sekitar. Sekolah sebagai salah satu tangan panjang dari pemerintah diharapkan mampu untuk ikut mensosialisasikan tanggap flu burung ini kepada masyarakat melalui pembelajaran yang diberikan kepada anak-anak didik.

Kita tentu saja tidak ingin melihat masyarakat luas ini terjangkit virus flu burung yang semakin hari selalu bertambah kasusnya. Oleh karena itu dinas pendidikan Propinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan UNICEF mengajak kepada sekolah untuk bersama-sama mensosialisasikan “Tanggap Flu Burung”

MARI KITA MENCEGAH FLU BURUNG
TANGAN KITA PENCEGAH (TANGGAP)
FLU BURUNG.



Berikan kepada anak-anak upaya perlindungan sedini mungkin. Negara, pemerintah, keluarga dan orangtua wajib mengusahakan agar anak yang lahir terhindar dari penyakit yang mengancam kelangsungan hidup, dan/atau menimbulkan kecacatan. Upaya pemerintah melalui sosialisasi TANGGAP Flu Burung bagi peserta didik tersebut adalah upaya dalam memberikan perlindungan bagi anak, agar anak dapat tumbuh berkembang secara optimal dalam kesehatan jasmani dan rohani.

Flu burung atau Avian influensa adalah penyakit yang menular yang disebabkan oleh virus influensa tipe A subtipe H5N1 yang umumnya ditemukan pada unggas dan burung.Virus H5N1 dapat dikenali pada unggas seperti ayam dengan gejala antara lain jengger unggas berwarna kebiru-biruan, ayam tampak seperti mengantuk, kemudian di mulutnya keluar lendir
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan dan sentuhan. Virus flu burung hidup dalam saluran pencernaan unggas. Kuman ini kemudian dikeluarkan bersama kotoran , dan infeksi akan terjadi bila orang mendekatinya. Penularan diduga terjadi dari kotoran secara oral atau melalui saluran pernafasan. Belum ada kejadian penularan virus flu burung terjadi antar manusia. Kita harus waspada terhadap virus ini sebelum virus ini mematikan kita. Namun demikian virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi yaitu 600 derajat celcius selama 30 menit.

Gejala flu burung hampir sama dengan gejala flu biasa. Gejala yang dirasakan adalah adanya batuk, sakit tenggorokan, demam tinggi, sakit kepala, sakit otot, dan bahkan sampai sesak nafas. Jika sudah parah bisa berkembang menjadi pneumonia dimana mungkin akan terjadi sesak nafas dan gagal pernafasan. Apabila sudah mulai ada gejala awal, kita mesti waspada apakah sebelumnya kita pernah kontak dengan unggas yang sakit, atau pernah membersihkan kandang unggas. Jika tidak ingin terjadi hal yang lebih mengkhawatirkan segeralah ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memeriksakan diri.

Banyak hal yang harus kita lakukan untuk mencegah flu burung. Tangan kita adalah kunci utamanya. Jika berhubungan dengan unggas, kotoran unggas, kandang unggas, makanan unggas, maka harus segera cuci tangan dengan sabun sampai bersih.

Hal-hal yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut :

  1. Menjaga kebersihan lingkungan ( khususnya kandang ayam dan burung )
  2. Menjaga kebersihan diri dengan selalu mencuci tangan dengan sabun.
  3. Menjauhkan kandang unggas dan burung dengan tempat tinggal manusia.
  4. Gunakan penutup hidung dan sarung tangan jika akan membersihkan kandang atau menanam tanaman dengan pupuk kandang.
  5. Jangan membuang kotoran ayam, jeroan, bulu ayam di sembarang tempat. Bakar dan pendamlah dalam tanah.
  6. Bersihkan makanan ternak/ burung yang tercecer di tanah, agar tidak mengundang burung liar datang.
  7. Bila memasak daging cucilah sampai bersih dan masak beberapa saat dengan suhu yang cukup tinggi.

Selain tersebut di atas yang paling penting disosialisasikan kepada anak-anak adalah :

  1. Jangan bermain dengan unggas
  2. Selalu cuci tangan dengan sabun
  3. Laporkan kepada orang tua / ketua RT / Kepala Desa bila ada kejadian unggas yang mati.

Mari kita dukung bersama upaya menyelenggarakan perlindungan bagi anak-anak, agar anak-anak terjamin dalam pemenuhan hak-haknya agar dapat tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera. Semua itu adalah tugas dan tanggungjawab kita bersama, negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dan orangtua.

sumber: Unicef, RI , Japan, Panduan Pengajaran Siswa, Tanggap Flu Burung, 2008.
Unicef Slide Sekolahku TANGGAP Flu Burung
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Paket Pelatihan Awal Program Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Direktorat TK & SD

0 komentar:

Powered By Blogger
 
Copyright 2009 CHILDREN ARE THE FUTURE Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Sponsored by: Premium Templates | Premium Themes. Distributed by: blog template